Banten pada masa pemerintahan
Hindia Belanda merupakan sebuah Keresidenan yang terdiri dari tiga wilayah
yaitu Serang, Pandeglang dan Lebak dengan pusatnya berada di Serang. Guna
menunjang kegiatan pemerintahan di Banten maka Belanda mendirikan berbagai macam
bangunan yang terdapat di Serang, Pandeglang dan Lebak. Pasca kemerdekaan
Indonesia, bangunan peninggalan Belanda tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan
pemerintahan yang baru saja merdeka khususnya di Banten. Namun tidak sedikit
pula bangunan peninggalan Belanda tersebut yang dimanfaatkan oleh TNI/POLRI
hingga saat ini. Berikut ini beberapa bangunan peninggalan Belanda di Banten
yang saat ini digunakan oleh TNI/POLRI:
1. Komando Resort Militer (Korem)
064/Maulana Yusuf
Komando Resort Militer 064/Maulana
Yusuf merupakan satu dari empat Korem yang berada di jajaran Kodam
III/Siliwangi dan satu-satunya Korem yang berada di Provinsi Banten. Komando
Resort Militer 064/Maulana Yusuf menggunakan bangunan peninggalan Belanda
sebagai markas utamanya yang terletak di pusat kota Serang tepatnya di jalan Maulana Yusuf No.9, Cimuncang, Kec. Serang, Kota Serang. Bangunan
peninggalan Belanda tersebut awalnya adalah sebuah sekolah yang bernama
Noormale School yang selanjutnya pasca kemerdekaan Indonesia digunakan sebagai
markas Korem Serang.
2. Kepolisian
Resort (Polres) Serang Kota
Kepolisian
Resort Serang Kota merupakan satu dari beberapa Polres yang berada di
jajaran Polda Banten. Kepolisian Resort Serang Kota
menggunakan bangunan peninggalan Belanda sebagai markas utamanya yang terletak
di pusat kota Serang tepatnya di jalan Ahmad Yani No.64,
Cipare, Kec. Serang, Kota Serang. Bangunan peninggalan Belanda tersebut awalnya
adalah sebuah sekolah yang bernama OSVIA yang merupakan sekolah untuk para
calon pamong praja. Bangunan yang memiliki bentuk yang sama dengan Polres
Serang Kota terdapat pula di Madiun yang kini digunakan sebagai asrama Korem
081 Madiun yang dahulu juga berfungsi sebagai sekolah.
3. Sub Detasemen Polisi Militer
III/4 Serang
Sub Detasemen Polisi Militer
III/4 Serang merupakan satuan pelaksana yang berada dibawah Korem Serang.
Bangunan Sub Detasemen Polisi Militer III/4 Serang menggunakan bangunan
peninggalan Belanda sebagai markas yang terletak di pusat kota Serang tepatnya
di jalan Maulana Yusuf No.9, Cimuncang, Kec. Serang, Kota
Serang, berdampingan dengan bangunan Korem Serang.
4. Mess Perwira TNI-AD
Mess Perwira TNI-AD di kota
Serang menggunakan bangunan peninggalan Belanda yang terletak di pusat kota
Serang tepatnya di jalan Maulana Yusuf No.9, Cimuncang, Kec. Serang,
Kota Serang, tidak jauh dari Korem Serang dan Masjid Agung Serang.
5. Rumah Dinas Danrem
Rumah Dinas Danrem yang terletak
di pusat kota Serang, tepatnya di jalan Veteran, Kec. Serang, Kota Serang ini menggunakan
bangunan peninggalan Belanda yang letaknya di sekitar
alun-alun kota Serang.
![]() |
Rumah dinas Danrem disekitar alun-alun Serang |
6. Biddokes Polda Banten
Bangunan Biddokes Polda Banten terletak
di pusat kota Serang, tepatnya di jalan Ki Masjong, Kec. Serang, Kota Serang. Bangunan
ini menggunakan gedung peninggalan Belanda yang
letaknya disekitar alun-alun kota Serang bersebelahan dengan Gedung Juang. Sebelum
digunakan oleh Biddokes Polda Banten, bangunan ini sempat digunakan
sebagai markas Kepolisian Resort Serang Kota sebelum dipindahkan ke lokasi yang
sekarang.
7. Rumah Dinas
Kapolda Banten
Rumah Dinas
Kapolda Banten menggunakan bangunan peninggalan Belanda sebagai yang
terletak di pusat kota Serang tepatnya di jalan Ahmad Yani
No.64, Cipare, Kec. Serang, Kota Serang berdampingan dengan Mapolres Serang
Kota. Bangunan peninggalan Belanda tersebut awalnya merupakan sebuah rumah yang digunakan oleh para
pengajar OSVIA.
![]() |
Rumah dinas Kapolda Banten |
8. Mess
Detasemen Gorda TNI-AU
Mess Detasemen Gorda TNI-AU menggunakan bangunan peninggalan Belanda sebagai yang
terletak di pusat kota Serang tepatnya di jalan Ahmad Yani
No.64, Cipare, Kec. Serang, Kota Serang berdampingan dengan Mapolres Serang
Kota. Bangunan berarsitektur indis ini berwarna biru sesuai dengan warna TNI-AU.
![]() |
Mess Detasemen Gorda |
9. Komando Distrik Militer
0601/Pandeglang
Komando Distrik Militer
0601/Pandeglang merupakan satu dari empat Kodim yang berada di jajaran Komando
Resort Militer (Korem) 064/Maulana Yusuf. Bangunan Komando Distrik Militer
0601/ Pandeglang menggunakan bangunan peninggalan Belanda sebagai markas
utamanya yang terletak di pusat kota Pandeglang tepatnya di jalan Pendidikan,
Desa Kebon Cau, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang. Pada
masa sebelum kemerdekaan, bangunan Makodim difungsikan sebagai rumah Asisten
Residen Banten untuk Distrik Pandeglang yang kemudian dipergunakan sebagai
markas Tentara Belanda. Pada masa pendudukan Jepang tampaknya diambil alih oleh
tentara Jepang dan dipergunakan sebagai pangkalan militer Jepang.
10. Komando Distrik Militer
0603/Lebak
Komando Distrik Militer
0603/Lebak merupakan satu dari empat Kodim yang berada di jajaran Komando
Resort Militer (Korem) 064/Maulana Yusuf. Bangunan Komando Distrik Militer
0603/Lebak menggunakan bangunan peninggalan Belanda sebagai markasnya yang
terletak di pusat kota Rangkasbitung tepatnya di Jalan Sunan Giri, Muara
Ciujung Timur Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
![]() |
Makodim 0603/Lebak |
11. Kepolisian Sektor (Polsek)
Rangkasbitung Kota
Kepolisian Sektor (Polsek)
Rangkasbitung Kota merupakan salah satu Polsek yang berada di Polres Lebak.
Bangunan Kepolisian Sektor (Polsek) Rangkasbitung Kota menggunakan bangunan
peninggalan Belanda sebagai markasnya yang terletak di pusat kota Rangkasbitung
tepatnya di Jalan Hardiwinangun Muara
Ciujung Timur Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Bangunan
ini dahulu digunakan sebagai rumah dinas bagi pekerja pabrik minyak PT.
Semarang dan dibangun pada tahun 1926.
12. Rumah Dinas
Kapolres Lebak
Rumah Dinas
Kapolres Lebak menggunakan bangunan peninggalan Belanda sebagai yang
terletak di pusat kota Serang tepatnya di Jalan Hardiwinangun Muara Ciujung Timur Kec.
Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Bangunan ini dahulu
digunakan sebagai rumah dinas bagi pekerja pabrik minyak PT. Semarang dan
dibangun pada tahun 1926.
Inilah bangunan bernilai sejarah peninggalan masa Hindia Belanda yang masih tetap digunakan oleh TNI/POLRI, semoga bangunan yang digunakan tersebut tetap terjaga dan terawat dengan baik sebagai salah satu peninggalan bersejarah di Banten.