Papua yang
dahulu dikenal dengan nama Irian Jaya merupakan satu wilayah di Indonesia yang
hingga saat ini masih terdapat gerakan separatis bersenjata. Dari sejak awal
bergabung dengan Indonesia setelah adanya Pepera wilayah ini dari segi keamanan
masih terus siaga. Oleh sebab itulah pemerintah menaruh perhatian yang penting
terhadap wilayah ini dengan menempatkan pasukan dalam skala yang besar.
Tercatat ada tujuh batalyon organik di Papua dan satu brigade dari TNI-AD dan
juga satu batalyon dari Paskhas TNI-AU semua itu dilakukan demi menjaga
keutuhan NKRI.
Selama Papua
bergabung dengan NKRI hingga saat ini tidak sedikit prajurit TNI yang gugur dalam
operasi pemulihan keamanan di wilayah Papua menghadapi Organisasi Papua Merdeka
(OPM) yang sering disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Diantara
prajurit yang gugur tersebut terdapat pula para perwira lulusan Akademi Militer
dari sejak operasi militer pertama hingga saat ini. Para ksatria Lembah Tidar
yang gugur tersebut ada yang gugur karena pertempuran secara langsung dan ada
pula yang gugur akibat kecelakaan.
Berikut ini
para alumni Lembah Tidar yang gugur selama diberlakukannya Darurat Militer di Papua:
Akmil 1959
Lettu Czi
Karmel Napitupulu, beliau gugur di
Papua dalam operasi pembebasan Papua menghadapi militer Belanda. Karmel
Napitupulu berasal dari Batalyon Zeni Tempur 3 (Yon Zipur)-03 dan teman seangkatan mantan Wapres Try Sutrisno di saat
pendidikan di Akademi Militer. Hingga saat ini jasadnya tidak diketahui namun
kisah heroiknya terus dikenang dan namanya pun kini diabadikan menjadi nama gelanggang olah raga (Gelora)
Karmel Napitupulu, dan nama TK-SD Karmel Napitupulu di lingkungan Yon Zipur 3
Bandung.
Akmil 1964
Lettu Inf
Achmad Hazmi, beliau gugur di Papua
dalam Operasi Wibawa yang diadakan sejak tahun 1966-1969 dalam rangka pemulihan
keamanan di Papua (Irian jaya saat itu) dan berasal dari kesatuan Kopassus.
Akmil 1971
Mayjen TNI
Toni Rompis, beliau gugur di Papua
pada tahun 2001 dalam kecelakaan pesawat Cassa NC-212 milik TNI AL yang
menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat di Pegunungan Jayawijaya. Saat itu beliau menjabat sebagai Pangdam XVII Trikora dan saat
peristiwa naas itu terjadi beliau bersama Kapolda irian Jaya dan Kajati Irian
Jaya. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Akmil 1978
Letkol Inf Adel
Gustimego, beliau gugur di Papua pada tahun 1996
dalam mendukung Operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Saat iatu beliau
bertugas sebagai Komandan Sat Gultor-81 Kopassus. Beliau gugur setelah
peristiwa penembakan yang dilakukan oleh anggota ABRI yang tergabung dalam
operasi yang sama.
Akmil 1993
Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya, Perwira tinggi TNI ini gugur di Distrik Beoga Kab. Puncak, Papua pada tahun 2021 dalam sebuah penghadangan yang dilakukan oleh KKB pimpinan Lekagak Talenggen hingga terjadi kontak senjata. Pada saat kejadian tersebut berlangsung, Brigjen TNI Putu Danny bertugas sebagai Kabinda Papua. Ia sendiri berasal dari satuan Kopassus dan pernah bertugas sebagai Asintel Kopassus dan Asintel Kasdam Jaya. Brigjen TNI Putu Danny selanjutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta dan mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Mayjen Anumerta.
Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya, Perwira tinggi TNI ini gugur di Distrik Beoga Kab. Puncak, Papua pada tahun 2021 dalam sebuah penghadangan yang dilakukan oleh KKB pimpinan Lekagak Talenggen hingga terjadi kontak senjata. Pada saat kejadian tersebut berlangsung, Brigjen TNI Putu Danny bertugas sebagai Kabinda Papua. Ia sendiri berasal dari satuan Kopassus dan pernah bertugas sebagai Asintel Kopassus dan Asintel Kasdam Jaya. Brigjen TNI Putu Danny selanjutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta dan mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Mayjen Anumerta.
Akmil 1997
Lettu Inf Arian Binsar Napitupulu, ia
gugur di Papua pada tahun 2003 dalam insiden penyerangan terhadap Markas
Komando Daerah Militer 1702 Wamena, Papua. Saat itu ia bertugas sebagai Kepala
Seksi Teritorial Kodim setelah sebelumnya bertugas di Batalyon Infanteri 751.
Ia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta.
Akmil 2001
Letda Inf Rihat Sianturi, ia
gugur di Papua pada saat bertugas di Batalyon Kostrad dan ia tercatat pula merupakan alumni SMA Taruna Nusantara Angkatan 5. Akmil 2013
Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar, ia gugur di Papua pada tahun 2019 di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya dalam kontak senjata menghadapi KKB pimpinan Lekagak Talenggen. Ia berasal dari satuan Kopassus dan sedang menjalankan Bhakti Sosial saat peristiwa itu terjadi. Selanjutnya ia dimakamkan di tanah kelahirannya di Sidikalang, Dairi tepatnya di Taman Makam Pahlawan Sidikalang, Sumatera Utara.
Akmil 2020
Letda Inf Ryan Alferio Putra Perdana, ia gugur di Papua pada tahun 2023 saat bertugas sebagai Komandan Pos Terinari Satgas Yonif RK 113/JS di Kabupaten Puncak Jaya Jaya. Ia gugur karena hanyut di Sungai Yambi ketika melakukan patroli. Selanjutnya ia dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Letda Inf Ryan Alferio Putra Perdana, ia gugur di Papua pada tahun 2023 saat bertugas sebagai Komandan Pos Terinari Satgas Yonif RK 113/JS di Kabupaten Puncak Jaya Jaya. Ia gugur karena hanyut di Sungai Yambi ketika melakukan patroli. Selanjutnya ia dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
![]() | ||
Dari kiri atas: Lettu Inf Arian Binsar Napitupulu, Mayjen TNI Toni Rompis, Kiri bawah: Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar, Brigjen TNI Putu Danny |
Semoga konflik berkepanjangan yang terjadi di wilayah Papua segera berakhir sehingga berbagai macam pembangunan yang sedang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan perdamaian akan tetap selalu ada di bumi cenderawasih.
(M. Alfian Nugraha Fauzi)