Kota Dili merupakan kota terbesar
di Timor Leste sekaligus menjadi ibukota Negara tersebut. Kota Dili dapat
dikatakan sebagai kota yang telah melalui tiga zaman pemerintahan pada masanya
yaitu zaman Portugal, zaman Indonesia dan kini zaman Timor Leste dimana kota ini
menjadi pusat pemerintahan Negara tersebut. Itulah sebabnya kota Dili menyimpan
berbagai macam bangunan bersejarah dari zaman Portugal hingga zaman Indonesia
yang hingga kini menghiasi kota tersebut. Sebagai kota yang telah berumur
“panjang” tentunya bangunan bersejarah tersebut semakin mempercantik indahnya kota
Dili walaupun pasca “Jajak Pendapat”
beberapa bangunan tersebut ada yang dibakar dan dirusak.
Di zaman Indonesia |
Salah satu bangunan tua
peninggalan Portugal yang saat ini menjadi saksi perjalanan panjang kota Dili
yaitu Istana Perdana Menteri Timor Leste atau Palacio do Governo. Bangunan yang dibangun pada dekade 1960an ini
termasuk bangunan terbesar yang pernah dibangun oleh pemerintah Portugal di
Timor Portugis (nama lain Timor Leste pada masa Portugal) selain itu letaknya
yang berada di tepi pantai kota Dili semakin menambah keindahan bangunan ini. Ketika
zaman Portugal bangunan ini digunakan sebagai Istana Gubernur Timor Portugis,
selain itu pada masanya Parade militer Portugal selalu ditampilkan di halaman
depan bangunan oleh Tentara Portugal/Tropaz. Kekuasaan Portugal berakhir tahun 1975 setelah sebelumnya terjadi Revolusi Bunga di Portugal tahun 1974
tentang dekolonisasi di koloni Portugal dan Lemos Pires menjadi gubernur Timor
Portugis terakhir yang menempati bangunan tersebut, dengan itu pula kekuasaan
Portugal berakhir setelah berkuasa selama hampir 420 tahun.
Di zaman Portugal |
Pada tahun 1976, Timor Portugis
menjadi bagian dari Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadi
Provinsi ke-27 dengan nama Provinsi Timor-Timur dengan Dili sebagai ibukota
provinsi. Ketika zaman Indonesia bangunan ini digunakan sebagai Kantor Gubernur
KDH Tingkat I Provinsi Timor-Timur. Gubernur Timor-Timur pertama yang menempati
bangunan ini ialah Arnaldo dos Reis Araujo dan berikutnya Guilherme Maria
Goncalves serta Mario Viegas Carrascalao yang memerintah selama dua periode hingga
gubernur terakhir Abilio Jose Osorio Soares. Pada masanya upacara hari
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus selalu dilaksanakan pula di halaman depan
bangunan kantor gubernur ini. Kekuasaan Indonesia harus berakhir setelah adanya
Jajak Pendapat yang dilaksanakan pada tahun 1999 yang dimenangkan oleh Pro
kemerdekaan dan dengan itu berakhir pula fungsi bangunan ini sebagai kantor
gubernur Timor-Timur.
Pasca jajak pendapat, Xanana
Gusmao pernah berpidato setelah kembali dari masa penahanannya di Indonesia.
selanjutnya bangunan ini digunakan sebagai kantor UNTAET atau badan pengawas
PBB yang bertugas menjalankan pemerintahan transisi di Timor-Timur yang saat itu
diketuai oleh Sergio Vieira de Melo. Masa tugas UNTAET di Timor-Timur berakhir pada
tahun 2002 setelah bertugas selama tiga tahun dari sejak 1999. Pada saat Negara
Timor Leste terbentuk tahun 2002 bangunan ini digunakan sebagai Istana Perdana
Menteri Timor Leste dengan Perdana Menteri pertama yaitu Mari Al-Katiri hingga
Perdana Menteri saat ini yaitu Rui Maria de Araujo. Saat ini bangunan Palacio do Governo tidak hanya menjadi istana Perdana Menteri saja namun juga menjadi salah satu destinasi wisata di Timor Leste.
Sumber gambar: - The Dili Insider
- Geocities-Timor Leste links
Sumber gambar: - The Dili Insider
- Geocities-Timor Leste links
No comments:
Post a Comment