Wednesday, July 3, 2019

Para Ksatria Lembah Tidar yang gugur di Papua


Papua yang dahulu dikenal dengan nama Irian Jaya merupakan satu wilayah di Indonesia yang hingga saat ini masih terdapat gerakan separatis bersenjata. Dari sejak awal bergabung dengan Indonesia setelah adanya Pepera wilayah ini dari segi keamanan masih terus siaga. Oleh sebab itulah pemerintah menaruh perhatian yang penting terhadap wilayah ini dengan menempatkan pasukan dalam skala yang besar. Tercatat ada tujuh batalyon organik di Papua dan satu brigade dari TNI-AD dan juga satu batalyon dari Paskhas TNI-AU semua itu dilakukan demi menjaga keutuhan NKRI.
Selama Papua bergabung dengan NKRI hingga saat ini tidak sedikit prajurit TNI yang gugur dalam operasi pemulihan keamanan di wilayah Papua menghadapi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sering disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Diantara prajurit yang gugur tersebut terdapat pula para perwira lulusan Akademi Militer dari sejak operasi militer pertama hingga saat ini. Para ksatria Lembah Tidar yang gugur tersebut ada yang gugur karena pertempuran secara langsung dan ada pula yang gugur akibat kecelakaan. 

Berikut ini para alumni Lembah Tidar yang gugur selama diberlakukannya Darurat Militer di Papua:

Akmil 1959
Lettu Czi Karmel Napitupulu, beliau gugur di Papua dalam operasi pembebasan Papua menghadapi militer Belanda. Karmel Napitupulu berasal dari Batalyon Zeni Tempur 3 (Yon Zipur)-03 dan teman  seangkatan mantan Wapres Try Sutrisno di saat pendidikan di Akademi Militer. Hingga saat ini jasadnya tidak diketahui namun kisah heroiknya terus dikenang dan namanya pun kini diabadikan  menjadi nama gelanggang olah raga (Gelora) Karmel Napitupulu, dan nama TK-SD Karmel Napitupulu di lingkungan Yon Zipur 3 Bandung.

Akmil 1964
Lettu Inf Achmad Hazmi, beliau gugur di Papua dalam Operasi Wibawa yang diadakan sejak tahun 1966-1969 dalam rangka pemulihan keamanan di Papua (Irian jaya saat itu) dan berasal dari kesatuan Kopassus. 

Akmil 1971
Mayjen TNI Toni Rompis, beliau gugur di Papua pada tahun 2001 dalam kecelakaan pesawat Cassa NC-212 milik TNI AL yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat di Pegunungan Jayawijaya. Saat itu beliau menjabat sebagai Pangdam XVII Trikora dan saat peristiwa naas itu terjadi beliau bersama Kapolda irian Jaya dan Kajati Irian Jaya. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Akmil 1978
Letkol Inf Adel Gustimego, beliau gugur di Papua pada tahun 1996 dalam mendukung Operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Saat iatu beliau bertugas sebagai Komandan Sat Gultor-81 Kopassus. Beliau gugur setelah peristiwa penembakan yang dilakukan oleh anggota ABRI yang tergabung dalam operasi yang sama.
 
Akmil 1993
Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya, Perwira tinggi TNI ini gugur di Distrik Beoga Kab. Puncak, Papua pada tahun 2021 dalam sebuah penghadangan yang dilakukan oleh KKB pimpinan Lekagak Talenggen hingga terjadi kontak senjata. Pada saat kejadian tersebut berlangsung, Brigjen TNI Putu Danny bertugas sebagai Kabinda Papua. Ia sendiri berasal dari satuan Kopassus dan pernah bertugas sebagai Asintel Kopassus dan Asintel Kasdam Jaya. Brigjen TNI Putu Danny selanjutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta dan mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Mayjen Anumerta.

Akmil 1997
Lettu Inf  Arian Binsar Napitupulu, ia gugur di Papua pada tahun 2003 dalam insiden penyerangan terhadap Markas Komando Daerah Militer 1702 Wamena, Papua. Saat itu ia bertugas sebagai Kepala Seksi Teritorial Kodim setelah sebelumnya bertugas di Batalyon Infanteri 751. Ia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta. 
 
Akmil 2001
Letda Inf Rihat Sianturi, ia gugur di Papua pada saat bertugas di Batalyon Kostrad dan ia tercatat pula merupakan alumni SMA Taruna Nusantara Angkatan 5.

Akmil 2013
Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar, ia gugur di Papua pada tahun 2019 di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya dalam kontak senjata menghadapi KKB pimpinan Lekagak Talenggen. Ia berasal dari satuan Kopassus dan sedang menjalankan Bhakti Sosial saat peristiwa itu terjadi. Selanjutnya ia dimakamkan di tanah kelahirannya di Sidikalang, Dairi tepatnya di Taman Makam Pahlawan Sidikalang, Sumatera Utara.
 
Akmil 2020
Letda Inf Ryan Alferio Putra Perdana, ia gugur di Papua pada tahun 2023 saat bertugas sebagai Komandan Pos Terinari Satgas Yonif RK 113/JS di Kabupaten Puncak Jaya Jaya. Ia gugur karena hanyut di Sungai Yambi ketika melakukan patroli. Selanjutnya ia dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten  Gunung Kidul, Yogyakarta.

Dari kiri atas: Lettu Inf Arian Binsar Napitupulu, Mayjen TNI Toni Rompis, Kiri bawah: Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar, Brigjen TNI Putu Danny  


Semoga konflik berkepanjangan yang terjadi di wilayah Papua segera berakhir sehingga berbagai macam pembangunan yang sedang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan perdamaian akan tetap selalu ada di bumi cenderawasih.

(M. Alfian Nugraha Fauzi)

Para Perwira alumni Akmil & Akpol yang gugur di Poso

Wilayah Poso hingga saat ini masih menjadi daerah operasi yang dilakukan oleh Pasukan TNI/POLRI dalam mengejar sisa pengikut dari gerakan M...