Tuesday, January 12, 2021

Makam Belanda di Indonesia


Kehadiran bangsa Belanda pada masa lalu di Indonesia yang telah berlangsung selama ratusan tahun lamanya tentu meninggalkan jejak yang hingga kini masih dapat kita saksikan. Rekam jejak yang ditinggalkan tersebut umumnya berupa bangunan atau gedung yang hingga kini masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Jejak lain dari kehadiran bangsa Belanda di Indonesia adalah peninggalan berupa makam yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Kehadiran Makam Belanda tersebut menjadi salah satu rekam jejak sejarah bahwa tidak sedikit orang-orang Belanda yang dahulu berada di Indonesia ketika meninggal tidak dibawa kembali ke neggerinya tetapi dimakamkan langsung di daerah jajahannya.

Di Indonesia pemakaman Belanda lazim disebut dengan istilah Kerkhof yang jika diartikan adalah halaman gereja. Istilah ini didasari bahwa sebagian besar Makam Belanda pada saat itu berada di sekitar gereja namun istilah ini telah menjadi sebuah penyebutan di kalangan masyarakat Indonesia untuk menyebutkan Makam Belanda dengan sebutan Kerkhof meskipun dalam perkembangannya pemakaman Belanda tidak lagi berada di sekitar gereja. Kerkhof yang dalam lafal orang Indonesia biasa disebut Kerkop tidak hanya diperuntukkan bagi orang Belanda saja tetapi untuk orang Eropa lain dimana makam ini tersebar di berbagai macam wilayah di Indonesia yang telah ada sejak masa kolonial Hindia Belanda dan menjadi saksi sejarah perjalanan panjang sebuah wilayah.

Namun pasca hengkangnya Belanda dari Indonesia, tidak sedikit makam Belanda yang juga bernasib tragis seperti hengkangnya Belanda dari Indonesia. Ada beberapa Kompleks Makam Belanda yang hilang karena perkembangan dan juga pembangunan kota, selain itu karena keunikan dari setiap nisan di Makam Belanda tersebut banyak pula pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengambilnya salah satunya di Kompleks Makam Belanda Van Mottman di Leuwisadeng, Bogor yang hanya menyisakan pilar makamnya saja. Apa yang terjadi di Makam Van Mottman sebagian besar terjadi pula di Makam Belanda lainnya. Hal tersebut tentu sangat disayangkan sekali mengingat Makam Belanda tersebut dapat menjadi saksi sejarah dan menjadi pengingat bahwa dahulu orang-orang Eropa pernah berada di Indonesia. Maka dari itu perlu peran serta dari berbagai pihak untuk menjaga dan merawat Makam Belanda yang tersebar di berbagai wilayah dan masih tersisa.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga dan merawat serta melestarikan Makam Belanda yang tersisa tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai obyek wisata, sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk datang mengunjunginya. Beberapa wilayah di Indonesia telah menjadikan situs Makam Belanda sebagai obyek wisata salah satunya adalah Aceh dimana Kerkhof Peucot yang terletak di Kota Banda Aceh, Kompleks Makam Belanda ini menjadi pemakaman Belanda terluas di luar negeri Belanda karena di tempat itulah bersemayam ribuan orang Belanda selama berada di Aceh. Hal serupa dilakukan pula di Purbalingga dimana terdapat Kompleks Pemakaman Belanda yang kini menjadi salah satu obyek wisata yang dinamakan Hutan Kota Kerkop. Selanjutnya di Kota Surabaya terdapat Kompleks Pemakaman Belanda Paneleh yang memiliki daya tarik bagi para pengunjung karena keunikan di setiap makamnya. Sedangkan di Jakarta Kompleks pemakaman Belanda dijadikan sebagai sebuah museum yang bernama Museum Taman Prasasti dimana nisan setiap makam menjadi koleksi dari museum tersebut dan terawat dengan baik. 

Situs Makam Belanda di Aceh 


                                                                       Sumber: geunta.com

Umumnya perawatan terhadap situs Makam Belanda tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan untuk melindungi situs makam tersebut agar tidak hilang adalah dengan menetapkannya sebagai Cagar Budaya seperti yang telah dilakukan terhadap Situs Makam Van Mottman di Kabupaten Bogor. Namun tidak semua perawatan terhadap Situs Makam Belanda tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah, ada pula Kompleks Pemakaman Belanda di Indonesia yang perawatannya dilakukan langsung oleh Pemerintah Kerajaan Belanda melalui Kedutaan Besar Belanda di Indonesia yaitu tujuh Kompleks Pemakaman Belanda yang tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa yang biasa disebut Ereveld. Pemakaman tersebut diperuntukkan untuk anggota militer dan juga sipil Belanda yang meninggal pada Masa Pendudukan Jepang hingga pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda. Namun pemakaman tersebut tidak hanya diperuntukkan untuk orang Belanda saja tetapi juga orang Indonesia yang meninggal di kamp tawanan perang pada masa pendudukan Jepang.

Kehadiran Situs Makam Belanda di Indonesia tidak hanya sekedar menjadi pengingat sejarah masa lalu saja tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan juga wisata yang berguna bagi masyarakat pada masa kini. Dari Situs Makam Belanda ini pula kita banyak mengambil pelajaran bahwa bangsa Belanda yang jumlahnya tidak banyak dapat menguasai bangsa Indonesia yang jumlahnya jauh lebih banyak selama ratusan tahun lamanya dan dengan persatuan serta kesatuanlah bangsa Indonesia dapat terus bertahan tidak hanya pada masa kini tetapi juga hingga masa yang akan datang.

 

Para Perwira alumni Akmil & Akpol yang gugur di Poso

Wilayah Poso hingga saat ini masih menjadi daerah operasi yang dilakukan oleh Pasukan TNI/POLRI dalam mengejar sisa pengikut dari gerakan M...