Thursday, April 9, 2020

Taman Makam Pahlawan Indonesia di Timor Leste


“Disini kami beristirahat, jaga amanah perjuangan kami”

Sepenggal kalimat yang penuh dengan makna tentang penghargaan atas sebuah perjuangan, sepenggal kalimat tersebut kini menjadi pengingat bagi perjuangan para pahlawan yang gugur saat bertugas di Timor-Timur khususnya yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Baucau, Timor Leste. Tulisan tersebut berada di monumen yang memuat nama para prajurit ABRI yang gugur sejumlah 317 nama. Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Baucau merupakan satu dari dua makam serupa yang terdapat di Timor Leste selain Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Dili. Saat ini kedua Taman Makam Pahlawan (TMP) tersebut menjadi satu-satunya makam pahlawan Indonesia yang berada di luar negeri sehingga keberadaannya kini menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Kedua makam pahlawan tersebut menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi para prajurit ABRI dan unsur pendukungnya yang gugur sejak masa integrasi Timor-Timur hingga lepasnya Timor-Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) antara periode tahun 1975-1999.

Saat Timor-Timur masih bergabung dengan Indonesia sebagai Provinsi ke-27, di seluruh wilayah Provinsi Timor-Timur yang berjumlah 13 Kabupaten terdapat 11 Taman Makam Pahlawan (TMP) termasuk TMP Seroja Dili dan Baucau, bahkan di wilayah Kabupaten Baucau pada saat itu terdapat dua buah TMP yaitu TMP Seroja Kalilara dan Tiulale. Sebelum lepasnya Timor-Timur dari wilayah NKRI seluruh TMP tersebut dirawat dan dijaga dengan baik dan setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI selalu dilakukan tabur bunga di makam-makam tersebut. Gubernur pertama Timor-Timur yaitu Arnaldo dos Reis Araujo adalah salah satu yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Dili selain tentunya prajurit ABRI dan unsur pendukungnya, sehingga seluruh unsur baik institusi sipil dan militer selalu berziarah ke TMP tersebut setiap tahunnya. Namun pasca lepasnya Timor-Timur dari wilayah Republik Indonesia menjadi titik balik dari keberadaan TMP yang ada di Timor-Timur karena keberadaan TMP yang selama ini dirawat dan dijaga dengan baik akhirnya menjadi terbengkalai karena sudah bukan lagi menjadi bagian dari Indonesia sehingga tidak ada lagi yang merawat makam-makam tersebut.
Papan nama TMP Seroja Dili
Pasca berdirinya Negara Timor Leste pada tahun 2002, praktis hanya TMP Seroja Dili yang masih tetap terawat dan terjaga dimana pihak Kedubes RI di Timor Leste yang bertugas merawat dan menjaga melalui bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial karena anggaran untuk perawatan seluruh TMP di Indonesia berasal dari Kementerian Sosial. Selain itu yang memudahkan dalam merawat dan menjaga  TMP Seroja Dili adalah lokasinya yang  berada di Ibukota Negara Timor Leste sehingga pihak Kedubes RI di Timor Leste dapat dengan mudah melakukan perawatan terhadap seluruh makam yang berjumlah 697 buah. Selain mantan Gubernur Timor-Timur pertama yang dimakamkan di TMP yang berdampingan dengan pemakaman Santa Cruz ini juga dimakamkan pula prajurit ABRI salah satunya adalah Mayor Inf Balai Ginting yang berasal dari kesatuan Kopassus dan lulusan Akmil 1972. Saat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Timor Leste, TMP Seroja Dili menjadi tempat yang dikunjungi oleh presiden untuk berziarah termasuk ke makam Mayor Inf Balai Ginting yang merupakan senior Presiden SBY semasa di Akademi Militer. Nasib kurang baik dialami oleh TMP Indonesia lainnya yang tersebar di berbagai distrik di wilayah Timor Leste karena tidak adanya perawatan sama sekali terhadap makam-makam tersebut sehingga banyak makam yang rusak serta hilang nisannya. Pemerintah Timor Leste jelas tidak memiliki tanggung jawab terhadap perawatan TMP Indonesia di negaranya dan itu tentu merupakan tanggung jawab pemerintah Republik Indonesia.
Deretan makam di TMP Seroja Dili
Pengalaman Indonesia yang memiliki TMP di luar wilayah negaranya pada dasarnya dialami juga oleh Negara lainnya salah satunya adalah Belanda. TMP bagi para prajurit Belanda dan juga warganya yang meninggal selama kurun waktu 1942-1949 terdapat pula di Indonesia. Belanda memiliki tujuh buah makam pahlawan yang tersebar di beberapa kota besar di pulau Jawa yang disebut dengan nama Ereveld. Tujuh buah TMP tersebut merupakan hasil relokasi dari berbagai macam tempat di Indonesia yang jumlahnya mencapai ribuan makam. Perawatan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhadap TMPnya di Indonesia dilakukan dengan sangat baik sehingga terlihat indah. Hal inilah yang juga harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap TMP yang berada di Timor Leste.

Pada tahun 2017 salah satu TMP Indonesia yang berada di Distrik Baucau di renovasi oleh pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini ialah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibantu oleh masyarakat setempat. Renovasi dilakukan terhadap TMP Seroja Kailara yang berjumlah sekitar 317 makam, renovasi ini seolah menjadi sesuatu yang sangat ditunggu mengingat kondisi TMP tersebut sangat tidak terawat dan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan serta dipenuhi tumbuhan liar. Renovasi yang dilakukan oleh satuan zeni TNI-AD ini berhasil merubah TMP Seroja Kailara Baucau menjadi tempat yang layak untuk disebut sebagai sebuah taman makam pahlawan. Peresmian TMP ini bersamaan pula dengan kedatangan Panglima TNI yang saat itu masih dijabat oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta rombongan untuk berziarah di TMP Seroja Baucau dan Dili, perlu diketahui ziarah tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan di TMP Seroja Baucau sejak tahun 1999 pasca lepasnya Timor-Timur. TMP Seroja Kailara atau TMP Seroja Baucau ini merupakan TMP Indonesia terbesar kedua di Timor Leste setelah TMP Seroja Dili. Beberapa prajurit ABRI yang dimakamkan di TMP ini adalah teman satu angkatan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Akademi Militer 1987 yaitu Letda Inf M. Syachriel yang berasal dari Yonif 551/Dibya Tara Yudha selain itu dimakamkan pula Kapten Inf Drs. Sunkolid Saidi yang bertugas sebagai Pabintal Yonif 512/Cura Tara Yudha dan merupakan alumni Sepa Wamil. Kedua prajurit ABRI tersebut gugur di Baucau dan langsung dimakamkan di TMP Seroja Kailara, pada saat itu mengingat banyaknya prajurit ABRI yang gugur selama bertugas di Timor-Timur maka banyak diantaranya langsung dimakamkan di Timor-Timur tanpa dibawa kembali ke kampung halaman masing-masing.
TMP Seroja Kailara Baucau sebelum dan sesudah direnovasi
Renovasi yang dilakukan di TMP Seroja Kailara tentunya belum memecahkan semua permasalahan terkait TMP Indonesia di Timor Leste karena masih ada TMP Indonesia lainnya di berbagai distrik yang masih dalam kondisi memprihatinkan dan tidak terawat. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan cara melakukan relokasi makam yang tersebar di beberapa distrik di Timor Leste tersebut ke TMP yang sudah ditentukan. Hal tersebut telah dibicarakan dengan pemerintah Timor Leste dan juga pemerintah Republik Indonesia melalui Kedubes RI di Timor Leste. Kesepakatan mengenai relokasi makam para pahlawan Indonesia di Timor Leste kemudian disetujui dan dimulai proses relokasi tahap pertama pada tahun 2019. Lokasi yang sudah ditentukan untuk tempat relokasi tersebut berada di tiga lokasi yaitu TMP Seroja Dili, TMP Seroja Kailara Baucau dan TMP Seroja Atambua di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Relokasi tahap pertama ini berhasil memindahkan makam para pahlawan di TMP Seroja Tiulale Baucau, TMP Seroja Manatuto dan TMP Seroja Liquisa dimana makam yang berada di TMP Seroja Tiulale Baucau yang berjumlah 255 buah dipindahkan ke TMP Seroja Kailara Baucau. Pasca relokasi terhadap makam di TMP Seroja Tiulale maka dibangun sebuah monumen di lokasi baru yang bertuliskan nama para prajurit ABRI yang gugur, salah satunya yang dimakamkan di TMP Seroja Tiulale adalah Lettu Inf Ade Suwanda yang berasal dari kesatuan Kopassus dan alumni Akmil 1983. Selanjutnya relokasi terhadap TMP Seroja Manatuto yang berjumlah 22 buah serta TMP Seroja Liquisa yang berjumlah 77 buah dipindahkan ke TMP Seroja Dili. Sedangkan untuk TMP Seroja Atambua menjadi tempat relokasi bagi makam yang berada di TMP Seroja Suai dan TMP Seroja Maliana.

Relokasi terhadap TMP Indonesia lainnya di Timor Leste yang belum dilakukan akan dilanjutkan secara bertahap sehingga seluruh makam yang berhasil dipindahkan ke tempat relokasi yang telah ditentukan akan memudahkan pihak keluarga baik yang berada di Indonesia maupun di Timor Leste untuk berziarah dan tentunya memudahkan dalam hal perawatan terhadap makam-makam tersebut. namun yang terpenting adalah hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur mengorbankan jiwa dan raga demi kepentingan bangsa dan Negara dan sudah sepatutnya hal tersebut dilakukan sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa mereka pada saat itu ketika berjuang di Timor-Timur. (M. Alfian Nugraha Fauzi)

Para Perwira alumni Akmil & Akpol yang gugur di Poso

Wilayah Poso hingga saat ini masih menjadi daerah operasi yang dilakukan oleh Pasukan TNI/POLRI dalam mengejar sisa pengikut dari gerakan M...